Sabtu, 26 November 2011

JIKA HARUS MELAKUKAN PERSALINAN CAESAR



Mungkin sekarang ini, kita lebih banyak menjumpai ibu- ibu yang melakukan persalinan secara Caesar. Ada yang memang memilih jalan persalinan caesar, Ada juga yang memang tindakan Caesar dilakukan karena tiba- tiba.

Seperti saya dulu, saya yang sangat menginginkan Kelahiran secara Normal, tetapi Dokter tidak mengizinkan, karena ada beberapa Hal atau faktor yang sangat tidak memungkinkan saya untuk mengambil tindakan kelahiran secara Normal.

Untuk itu disini saya akan membantu memberikan info yang insya Allah bisa membantu mengenai Serba- Serbi Operasi caesar.

Pada dasarnya, Siapa yang tak khawatir kalau harus melakukan operasi. Begitu pula yang dirasakan ibu hamil yang akan melahirkan. Karena berbagai alasan, seorang ibu harus melewati proses bedah caesar untuk persalinan buah hatinya. Operasi caesar yaitu suatu tindakan melahirkan bayi melalui perut. Dengan kata lain, proses melahirkan bayi ini tidak melalui jalan lahir biasa (vagina).Tetapi, ini harus dilakukan berdasarkan adanya indikasi medis. Semua indikasi tersebut berdasarkan keadaan medis dari ibu atau bayi yang memerlukan tindakan melahirkan secara caesar, tetapi terkadang caesar dilakukan atas dasar permintaan dari sang ibu yang takut melahirkan secara normal/alami. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa operasi caesar harus dilakukan:
  • Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir).
  • Bayi besar (tidak sesuai ukuran panggul).
  • Letak bayi melintang (sungsang).
  • Karena gawat janin. Ciri-cirinya, denyut jantung lemah, kondisi bayi tidak baik karena kelamaan di dalam, air ketuban habis atau trauma karena proses persalinan yang lama, sementara pembukaan tak maju-maju.
  • CPD atau Cephalo Pelvic Disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan macet).
  • Terjadi kegawatan pada bayi, misalnya kekurangan oksigen.
  • Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena lewat batas waktu atau ada penyakit tertentu.
  • Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
  • Fetal distres (detak jantung janin melambat).
  • Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar.
  • Herpes genital, ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin.
  • Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).
  • AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Ibu yang melahirkan anak pertamanya melalui operasi, persalinan kedua tidak harus operasi. Dengan sayatan sejajar dengan garis perut dan kondisi kehamilan setelahnya baik, persalinan berikutnya tak selalu harus melalui operasi. Mungkin saja persalinan pertama terjadi karena plasenta previa atau terjadi persalinan macet, sementara pada kehamilan kedua kondisinya baik-baik saja sehingga persalinan normal bisa dilakukan. Apabila persalinan pertama dan kedua melalui operasi caesar, persalinan ketiga harus operasi juga dan tidak boleh hamil lagi. Jadi yang memutuskan seseorang melahirkan melalui operasi caesar atau tidak itu dokter. Sebenarnya, sejak pemeriksaan kehamilan sudah diketahui bayi bisa lahir normal atau harus operasi. Di bawah ini ada beberapa saran dan tips tentang operasi caesar:
  1. Perlu persiapan, baik fisik maupun mental. Dalam hal ini dokter harus memberi tahu kepada ibu tentang proses operasi itu. Misalnya akan disuntik di bagian punggung atau dibius. Usahakan agar operasi caesar dilakukan jika hal tersebut merupakan upaya terakhir dan jalan terbaik bagi sang ibu dan janin.
  2. Banyak berdoa.
  3. Minta dokter untuk melakukan metode jahitan terbaik yang bisa meminimalisasi bekas luka.
  4. Luka bekas operasi jangan sampai kena air.
  5. Lakukan penggantian perban dengan hati-hati, larutan betadin jangan sampai terlalu banyak ketika mengganti perban tetapi diusahakan kesat sehingga perban tidak menempelketika harus diganti.
  6. Dokter juga harus memberi tahu kepada ibu bahwa setelah operasi ada beberapa ketidaknyamanan yang akan dirasakan, seperti tidak boleh minum beberapa saat dan tidak boleh banyak bergerak.
  7. Dengan operasi caesar, maka kehamilan berikutnya akan lebih besar risikonya. Sebab, ada luka bekas operasi yang punya potensi untuk robek ketika melahirkan. Karena itu, agar lebih aman, maka kehamilan berikutnya setidaknya enam bulan setelah operasi caesar dilakukan. Semakin lama kehamilan berikutnya, akan semakin baik bagi ibu.
  8. Tidak ada pantangan dalam makanan. Sehabis dioperasi ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung banyak gizi dan vitamin, khususnya protein, gunanya untuk membangun sel-sel.
  9. Beraktivitas seperti biasa, namun untuk mempercepat proses penyembuhan pasca operasi hindarilah aktivitas dan olahraga yang berat. Jalan sehat tetap bisa dilakukan asal tidak terlalu berat.
Untuk Sekedar Info, Alhamdulillah Setelah saya banyak mengunjungi beberapa Dokter kandungan, Yang Rata- rata Punya Nama Besar. Kalo difikir Sampe 6x ganti Dokter yah

Akhirnya saya memutuskan untuk memilih Satu Dokter kandungan

Dr. M Fahdhy MSc, SPOG adalah Dokter tetap saya. karena banyak hal- hal di antaranya,
Dokter saya ini Pintar dan selalu Tepat dalam mendiagnosa keluhan- keluhan dan masalah kandungan Saya Juga beberapa Ibu- Ibu hamil lainnya.

Selalu Berkata Apa adanya, Sesuai dengan Kondisi Pasien, Tidak Pernah melebihkan atau mengurangi tentunya. Selain itu beliau Sangat Detail Sekali Dalam memeriksa Kandungan Saya


Dokternya Supel, Baik, Sopan, tidak Ada Jaim Yah yg sering disebut Jaga Image, Agamais, Ramah, Selalu merespon Keluhan yang saya lontarkan melalu telfon atau Sekedar SMS, Karena Banyak dokter- dokter kandungan yang Jarang bahkan Males Untuk membalas respon Pasiennya, terutama di hari- hari Minggu atau Libur,  tetapi tidak dengan beliau
Karena itu Saya merasa berbicara dengan Seorang Keluarga bukan dengan Seorang Dokter yang Asing. Dan Saya Puas, Karena Saya mendapatkan Informasi yang saya sangat butuhkan mengenai kesehatan Saya dan Calon Bayi saya





Sumber : Pribadi ; Seminar onLine ; Cerita Persalinan caesar

1 komentar: